Pembukaan Lahan, Irigasi, dan Pengolahan Tanah



Pembukaan Lahan, Irigasi, dan Pengolahan Tanah

Pembukaan lahan untuk pertanian 
Pembukaan lahan merupakan suatu kegiatan pembukaan areal yang dilakukan dalam usaha tani untuk kegiatan pertanian.
Pembukaan lahan juga berhubungan dengan ekosistem. Ekosistem yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga melibatkan makhluk hidup dengan lingkungannya dan melibatkan aliran energi dan ,materi.


          

Tujuan dari pembukaan lahan :
Agar bibit yang ditanam mendapatkan ruang dan tempat tumbuh yang normal terhindar pengganggu baik berupa gulma, hama ataupun penyakit.
                                                          
Kegiatan pembukaan lahan untuk pertanian juga harus memperhatikan aspek keberlanjutannya, seperti :
      1. Keberlanjutan sosial
      2. Keberlanjutan ekonomi
      3. Keberlanjutan lingkungan yang berhubungan dengan SDA (Sumber Daya Alam).

Kegiatan keberlanjutan pembukaan lahan pertanian dalam jangka panjang memiliki fungsi yaitu :
     1.  Memenuhi kebutuhan pangan makhluk hidup
     2.  Meningkatkan kualitas lingkungan dan SDA
     3.  Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan.

pembukaan lahan pertanian harus dilakukan secara benar dan tidak merusak alam, seperti membakar lahan yang akan mengakibatkan terjadinya peninhkatan CO2 dan lapisan ozon menipis.

Contoh kesalahan pengelolaan lahan pertanian



  

                 Syarat-syarat pembukaan lahan untuk pertanian
1.      Bukan merupakan areal konservasi (areal yang terlindungi)
2.      Harus dekat dengan sumber air, karena untuk keberlanjutan kehidupan tanaman
3.      Memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
4.      Pekerjaan pembukaan lahan juga melibatkan berbagai disiplin ilmu :
§  Agronomi : berhubungan dengan budidaya tanaman
§  Agroklimat : berpengaruh pada cuaca, iklim, atmosfer untuk menentukan area yang akan dilakukan pembukaan lahan
§  Hidro-orologi : tentang tata cara air dan pengolahan tanah
§  Meteorologi : berhubungan dengan agroklimat (ilmu yang mempelajari tentang atmosfer)
5.      Agar pembukaan lahan, persiapan dan pengolahan tanah tidak menyebabkan kerusakan tanah yang dapat menyebabkan erosi, hilangnya top soil, longsor, dll.

Saluran irigasi
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mengairi lahan pertanian. Irigasi akan mendukung pembukaan tanah dalam pertanian. Saluran irigasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bagi usaha pertanian. Dalam saluran irigasi juga harus memperhatikan slope association of land  yang terdiri dari arah, derajat, dan keseragaman kemiringan tanah/lereng karena harus melihat tanaman yang akan ditanam.
Apabila lereng tidak beraturan bisa digunakan pengairan dengan metode sprinkle irrigation (irigasi pancar). Dan apabila lereng beraturan, pengairan dapat dilakukan dengan membuat alur atau pematang pada lahan usaha tani.

        Manfaat irigasi 
  1. Untuk membasahi tanah, pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak  menentu.
  2. Untuk mengatur pembasahan tanah, baik pada musim kemarau ataupun musim penghujan.
  3. Untuk menyuburkan tanah yang mengandung lumpur dan zat-zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian  sehingga tanah menjadi subur.

Jenis-jenis irigasi

Irigasi teknis
Irigasi teknis merupakan irigasi yang kontruksi bangunan-bangunannya dibuat permanen, dengan pintu-pintupengatur dan alat pengukur debit air, sehingga yang di alirkan ke sawah dapat diatur dan diukur dengan baik karena sudah ada penyekang untuk penampungan/pembuangan air untuk irigasi. Sedangkan untuk irigasi non-teknis belum tersedianya pembuangan untuk irigasi airnya.

Irigasi tetes

Irigasi tetes merupakan irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes secara perlahan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa, dan emitor. Dengan irigasi tetes pipa-pipa disusun secara membujur di sepanjang tanaman.

Irigasi pancar


Irigasi pancar merupakan irigasi yang menggunakan tekanan untuk membentuk tetesan air yang mirip hujan ke permukaan lahan pertanian. Pada sistem irigasi pancar dialirkan melalui jaringan pipa dan air yang ada di dalam tanah langsung di pancarkan/dikeluarkan di sepanjang tanaman.


Contoh penggunaan lahan untuk pertanian




 

Pengolahan tanah (tillage)
Pengolahan tanah merupakan tindakan persiapan media tumbuh agar sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum. Pengolahan tanah juga harus memperhatikan sifat fisik dan kimia tanah.

Tujuan pengolahan tanah :
     1.  Memperbaiki aerasi dan drainase
     2.  Menghilangkan kemasaman tanah (oksidasi)
     3.  Mencampur bahan organik dengan tanah
     4.  Mengurangi erosi tanah
     5.  Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
     6.  Mengendalikan serangan OPT (gulma, hama, dan penyakit).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tanah :
      1.  Sifat fisik tanah (tekstur tanah, tanah berat atau ringan)
      2.  Kemiringan (lereng)
      3.  Jenis tanaman yang akan di tanam
      4. Waktu dan alat yang tersedia
      5.  Biaya usaha tani.

Mulsa
Mulsa merupakan material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Mulching yaitu pekerjaan menutup tanah di sekitar tanaman dengan menggunakan mulsa. Mulsa yang digunakan bisa menggunakan mulsa dari bahan tidak hidup ataupun bahan yang masih segar.
Mulsa dibagi menjadi 2 macam dilihat dari bahan asalnya :
1. Mulsa organik, berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman seperti jerami, alang-alang. Keuntungan mulsa organik adalah lebih ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah.


 

2. Mulsa anorganik, berasal dari bahan yang terbuat dari bahan sintetis yang sukar/tidak dapat terurai seperti mulsa plastik hitam perak, atau karung. Mulsa anorganik haganya mahal, terutama mulsa plastik hitam perak yang banyak digunakan dalam budidaya cabai atau melon.


 


Kelebihan dan kekurangan jenis Mulsa

No
Kelebihan mulsa organik
Kelebihan mulsa anorganik
1.
Dapat diperoleh secara bebas/gratis
Dapat diperoleh setiap saata
2.
Memiliki efek menurunkan suhu tanah
Memiliki sifat yang beragam terhadap suhu tanah tergantung plastik/spanstik
3.
Mengonservasi tanah dengan menekan erosi
Dapat menekan erosi
4.
Dapat menghambat pertumbuhan tanaman pengganggu
Mudah diangkut sehingga dapat digunakan di setiap tempat
5.
Menambah bahan organik tanah karena mudah lapuk setelah rentang waktu tertentu
Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu


Dapat digunakan lebih dari satu musim tanam tergantung perawatan bahan mulsa

No
Kekurangan mulsa organik
Kekurangan mulsa anorganik
1.
Tidak tersedianya sepanjang musim tanam, tetapi hanya saat musim panen saja.
Tidak memiliki efek menambah kesuburan tanah karena sifatnya sukar lapuk
2.
Hanya tersedia di sekitar sentra budidaya padi sehingga daerah yang jauh dari pusat budidaya padi membutuhkan biaya ekstra untuk transportasi
Harganya relatif mahal
3.
Tidak dapat digunakan lagi untuk masa tanam berikutnya


Tujuan pemulsaan :
  1. Menghindari penguapan air tanah yang terlalu tinggi selama musim kemarau, sehingga kelembaban tanah dapat dipertahankan
  2. Menyuburkan tanah karena adanya pelapukan bahan-bahan organik
  3. Menstabilkan suhu permukaan tanah
  4. Mencegah terjadinya erosi
  5. Menekan pertumbuhan gulma.
Keuntungan Mulsa :
1.   Konservasi air dan mencegah erosi
2.   Memperbaiki struktur tanah dan mencegah erosi
3.   Menambah unsur hara
4.   Menekan gulma
5.   Mencegah penyebaran penyakit ke tanaman (daun)
6.   Mengisolasi tanah dari patogen
7.   Menambah mikroorganisme, cacing dan serangga tanah
8.   Mencegah tanaman dari kerusakan akibat pembabatan
9.   Mengurangi biaya pengelolaan lanskap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNJUNGAN LAPANG DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (BALAI BESAR PPMB-TPH) DEPOK