AGROKLIMATOLOGI



PEMBENTUKAN AWAN DAN HUJAN
(SIKLUS HIDROLOGI)


  •  Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, evaporasi, dan transpirasi.

o  Kondensasi adalah proses perubahan uap air menjadi air atau larutan.
o  Evaporasi adalah proses penguapan di atas permukaan tanah, air, danau, sungai.
o  Proses penguapan yang terjadi pada tanaman, yang paling banyak terjadi di stomata.


  •  Awan adalah kumpulan bintik-bintik air yang melayang-layang di udara setelah mengalami kondensasi dengan ukuran yang masih relatife kecil.


Awan merupakan sumber terjadinya hujan yang bermanfaat bagi kehidupan termasuk tanaman.
·       Fungsi air pada tanaman :
1.    Untuk pelarut zat hara
2.    Untuk stabilisasi tanaman
3.    Sebagai transport
4.    Sebagai sumber kehidupan


  •   3 hal yang harus di penuhi agar uap air yang ada di udara dapat terbentuk menjadi butir-butir air menjadi hujan;

1.   Adanya uap air, karena proses perubahan air uap air
2.    Adanya inti-inti kondensasi
3.    Adanya proses pendinginan

TIPE-TIPE AWAN

Dikelompokkan menjadi 4 yaitu;
 1    Awan tinggi (awan yang paling tinggi), contohnya (awan cirrus,   cirrostratus, dan cirroscumulus) dan terletak pada ketinggian >6000 meter dan suhu sangat rendah.
“semakin tinggi tempat, maka suhu akan semakin rendah”
 2    Awan sedang atau pertengahan, contohnya (awan altocumulus dan altostratus) terletak pada ketinggian 2000-6000 meter
 3.    Awan rendah, contohnya (awan stratus, stratuscumulus, dan nimbostratus) terletak pada ketinggian 200 meter
 4.    Awan yang berkembang vertical, yaitu awan yang berbentuk vertical, contohnya (awan cumulus dan cumulonimbus)

PRESIPITASI

  •  Presipitasi adalah peristiwa jatuhnya air dari proses pengendapan atau pengembalian air yang telah di uapkan ke atmosfer jatuh kembali menuju permukaan bumi.
Presipitasi sering disebut hujan, namun di agroklimatologi disebut “presipitasi”

Beberapa bentuk presipitasi => hujan, kabut, embun smog, hail, graupel, sleet, dew, rime dan kepingan salju.

·       Hujan digolongkan menjadi 3 tipe, berdasarkan proses terjadinya awan atau pengangkatan massa uap air yaitu;
1.   Hujan konvektif, yaitu hujan yang terbentuk akibat penyinaran matahari secara intensif (matahari akan menyinari terus-menerus di daerah yang lebih sempit)
2.   Hujan orogafik, yaitu hujan yang terbentuk dari pengangkatan massa udara akibat halangan atau bukit
3.   Hujan frontal dan hujan siklonik, yaitu hujan yang terjadi akibat adanya gangguan frontal dan gangguan siklonik

Gangguan frontal => gangguan akibat pertemuan massa udara yang sifatnya berbeda (udara dingin dan hangat)
Gangguan siklonik => gangguan akibat pusat tekanan rendah

  •  Perhitungan hujan wilayah dapat dilakukan melalui 3 metode berdasarkan karakteristik biofisik wilayah yaitu;
1.   Metode rata-rata (Aritmatika)
Metode yang menggunakan perhitungan curah hujan wilayah dengan merata-ratakan semua jumlah curah hujan yang ada pada wilayah tersebut

 CH= R1+R2+R3+.......+Rn/n

   dimana;
      CH       = curah hujan rata-rata (mm)
      R1-Rn = besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun (mm)
       n         = jumlah stasiun


2.   Metode polygon thiessen
Metode yang diperoleh dengan membuat poligion yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis penghubung dua stasiun hujan.

Pi = curah hujan di stasiun × rasio stasiun – luas daerah tertentu

Rasio luas daerah = luas daerah di stasiun/ total luas daerah

CHP = rasio × Pi

3.   Metode isohyet
Metode dengan menggunakan kontur garis yang menghubungkan curah hujan yang sama dan tinggi hujan rata-rata diantara kedua garis isohyet dengan luas antara kedua garis tersebut dibagi dengan luas seluruh stasiun.

CH = rasio * luas daerah pada stasiun A * CH stasiun A+...+n / CH.A + CH.B + CH.C + CH.D +....+ CH.n


SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi terbagi menjadi 3 macam siklus yaitu;
1.   Siklus pendek, yaitu menguapnya air laut menjadi uap gas karena panas dari matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan laut.
2.   Siklus sedang, yaitu menguapnya air laut menjadi uap gas karena panas dari matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan.
3.   Siklus panjang, yaitu menguapnya air laut menjadi uap gas karena panas dari matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang mengandung Kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai dan kembali ke laut.

Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontiniu dalam 3 cara, yaitu;
1.   Evaporasi (transpirasi), yaitu air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman, dll, kemudian akan menguap ke atmosfer dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2.   Infiltrasi (perlokasi ke daam tanah), yaituair bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah atau pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan tanah. Air dapat bergerak secara vertical maupun horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali system air permukaan.
3.   Air permukaan, yaitu air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau. “makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar”.
  • Siklus hidrologi secara deskriptif : air menguap dari(danau,laut,tanaman,pemukaan tanah) kemudian dibawa oleh angina dan berkumpul diatas membentuk awan menjadi butiran-butiran air dan menjadi jenuh dan turun menjadi hujan.
  • Siklus hidrologi secara kualitatif :air menguap dari laut terjadi penguapan dan membentuk awan lalu dibawa oleh angin, dan mengalami kondensasi terbentuk awan dan di dalam awan terdapat butiran air yang jenuh dan turun hujan, air hujan yang turun di serap lagi oleh tanah dan masuk melalui celah-celah tanah atau juga mengikuti arah yang lebih landai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNJUNGAN LAPANG DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (BALAI BESAR PPMB-TPH) DEPOK

Pembukaan Lahan, Irigasi, dan Pengolahan Tanah